Sebagai
bangsa yang majemuk, bangsa yang beraneka ragam latar belakang berbedara agama,
budaya, bahasa suku dan ras namun diikat oleh satu kesamaan cita-cita yang
mulia, seharusnya bangsa Indonesia bangga dan tetap semangat serta saling bahu
membahu dalam mewujudkan Indonesia yang makmur dan sejahtera.
Pluralisme
yang merupakan pengertian dari keragaman memang merupakan ciri khas dari bangsa
Indonesia. Semakin banyak keragaman pada bangsa ini, semakin banyak pula budaya
dan keindahan yang Indonesia miliki. Dan tidak bias dipungkuri bahwa keragaman
inilah yang menjadi daya tarik luar biasa dari Negara Indonesia dimata Negara-negara
yang lain.
Seperti
yang tertuang jelas dalam pancasila ” Ketuhanan yang maha esa” dimana nilai-nilai Pluralisme merupakan simbol utama yang tertanam
jelas dalam ideologi berbangsa dan bernegara yang hal itu sudah ada sebelum
Indonesia dinyatakan merdeka.
Namun,
bukan berarti keragaman bangsa Indonesia tidak memiliki nilai negative dimata dunia,
karena tidak sedikit dengan adanya perbedaan-perbedaan itulah masyarakat
Indonesia sangat potensial sekali memunculkan suatu persilisihan bahkan
pertengkaran dan yang lebih ekstrim lagi permusuhan yang melahirkan tindakan
kriminal.
Hal
ini kemudian menjadi tugas bersama bagi bangsa Indonesia bagaimana jiwa
pluralisme yang mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dan semangat untuk saling
menghormati agama yang satu dengan agama yang lain mulai ditanamkan sejak dini
bagi para pemuda-pemudi Indonesia.
Seperti
yang disebutkan Anas Urbaningrum dalam bukunya Apa Adanya, “Indonesia adalah
bangsa yang pluralitas. perbedaan harus diolah menjadi kesadaran bahwa
perbedaan adalah rahmat dan potensi untuk bekerja sama dan bersinergi dalam
suatu ikatan kebangsaan yang kuat, dan salah satu sisi penting dari pluralism
adalah kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agamanya masing-masing”.
Anas
Berpendapat bahwa tidak boleh ada ketakutan di dalam menjalankan agam dan
menjalankan ibadah menurut agamnya masing-masing, tidak boleh adaancaman
kekerasan terhadap pelaksanaan ibadah agama dan ajaran apapun di Indonesia.
Jikalau komitmen itu bisa diikhtiarkan dan terwujud, maka Anas berkeyakinan,
Indonesia punya landasan yang makin kokoh untuk bergerak menjadi bangsa besar
yang maju dan bermartabat, Indonesia akan menjadi bangsa yang utuh dan bersatu
dalam kemajemukan.
Nilai-nilai
pluralisme yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, di mana semangat untuk
menghormati orang lain merupakan bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat
Indonesia. Tanpa sikap saling menghormati rasanya mustahil untuk melahirkan dan
membangun cita-cita di atas Indonesia yang pluralis.
Walaupun
terkadang tersendat, namun bukan berarti semangat itu putus harapan untuk terus mempertahankan
pluralitas dalam berbangsa dan bernegara. Pluralisme adalah dasar untuk bangsa
Indonesia menjadi bangsa yang kritis namun bersahabat. Pluralisme harus hadir
di setiap dimensi berbangsa dan bernegara, baik kultural, religius, ekonomi, social
atau politik praktis.
Negara
Indonesia yang sudah mengalami reformasi dimana tembok-tembok tirani mulai
teruntuhkan, dan kebebasan mengemukakan pendapat mulai terjadi dimana rakyat
dalam hal ini secara tidak langsung dapat mengawasi pergerakanya. Dan hal ini
merupakan dampak positif dari tumbuh kembangnya Negara demokratis yang mengenal
prinsip check and Balance bagaimana
pengawasan yang terjadi antar lembaga tinggi Negara yang dilakukan oleh rakyat
memungkinkan terjadinya kejujuran dan transparansi dalam hal-hal yang sifatnya
milik bersama.
Pada
ahirnya demokrasi merupakan sesuatu yang sejalan dengan pluralisme dimana
dengan tata kelola politik yang baik di Indonesia ini akan melahirkan suatu keadilan
bagi bangsa yang berbeda-beda agama, bahasa dan budaya. Dan dalam hal ini
semakin tumbuhnya kesadaran kaum muda untuk peduli dan kritis terhadap isu-isu
politik mutakhir akan sangat membantu Negara bagaimana tetap terkontrol dan
tercipta Negara yang benar-benar demokratis.
Kesadaran
kaum muda yang disuarakan melalui media social dan yang lainnya tentu saja akan
menjadi katalisator bagi Indonesia untuk terus tumbuh menjadi Negara demokrasi.
Barack Obama dalam pidatonya di balairung Universitas Indonesia memuji tentang
demokrasi di Indonesia dan United In
Diversity (Bhinika Tunggal Ika)
Dari hal ini kemudian
muncul anggapan bahwa Indonesia memang sudah berada pada jalur yang tepat
bagaimana Indonesia menjadi Negara yang maju yang seluruh rakyatnya sejahtera.
Namun, walaupun terasa sulit karena keragaman bahasa, budaya, agama, serta suku
yang terbagi-bagi di setiap daerah. namun bangsa Indonesia merupakan bangsa
yang selalu menjunjung rasa persatuan dan kesatuan serta menghargai perbedaan keragaman
yang ada. Itulah mengapa bangsa Indonesia tetap menjadi bangsa yang utuh, namun
menyimpan banyak ragam indah didalamnya.
Dalam menyatukan pluralisme memang harus ada
pengorbanan yang dikeluarkan agar tidak terjadi selisih paham dan perdebatan.
Saling menghargai dan sikap tenggang rasa harus ditanamkan dari diri kita
sendiri sehingga bangsa Indonesia tetap satu tanpa ada perpecahan. Seluruh
masyarakat juga harus menjalin hubungan yang baik di setiap kondisi tanpa
membeda-bedakan satu sama lain.
Dan dengan semangat
pluralis serta terbentuknya pemahaman terhadap system demokrasi yang baik pemerintah
tidak akan kewalahan dalam menangani persoalan kriminalitas yang disebabkan
adanya perbedaan-perbedaan yang kemudian menjadi sebuah konflik sosial.
0 komentar:
Posting Komentar